Sang Kiai

Tahun: 2013

Kategori: Sejarah

Tanggal Rilis: 2013-05-30

Sutradara:

Aktor: Ikranagara, Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken, Meriza Febriani Batubara, Dimas Aditya, Royhan Hidayat, Earnestsan Samudera, Dayat simbaia, Nobuyuki Suzuki, Andrew Trigg, Dymaz Shimada, Arswendi Nasution

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

Pendudukan Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda. Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei.

KH Hasyim Asy’ari sebagai tokoh besar agamis saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Menolak karena sebagai umat Islam, hanya boleh menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap KH Hasyim Asy’ari.

KH Wahid Hasyim salah satu putra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan KH Hasyim Asy’ari. Berbeda dengan Harun, salah satu santri KH Hasyim Asy’ari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan KH Hasyim Asy’ari. Tetapi harun salah karena cara tersebut malah menambah korban berjatuhan.

Dengan cara damai KH Wahid Hasyim berhasil memenangkan diplomasi terhadap pihak Jepang dan KH Hasyim Asy’ari berhasil dibebaskan. Pada masa ini KH Hasyim Asy’ari menikahkan Harun dengan Sarinah gadis yang dicintainya.

Ternyata perjuangan melawan Jepang tidak berakhir sampai disini. Jepang memaksa rakyat Indonesia untuk melimpahkan hasil bumi.
Jepang menggunakan Masyumi yang diketuai KH. Hasyim Asy’ari untuk menggalakkan bercocok tanam. Bahkan seruan itu terselip di ceramah sholat Jum’at. Ternyata hasil tanam rakyat tersebut harus disetor ke pihak Jepang. Padahal saat itu rakyat sedang mengalami krisis beras, bahkan lumbung pesantren pun nyaris kosong. Harun melihat masalah ini secara harfiah dan merasa bahwa KH. Hasyim Asy’ari mendukung Jepang, hingga ia memutuskan untuk pergi dari pesantren.

Jepang kalah perang, Sekutu mulai datang. Soekarno sebagai presiden saat itu mengirim utusannya ke Tebuireng untuk meminta KH HAsyim Asy’ari membantu mempertahankan kemerdekaan. KH Hasyim Asy’ari menjawab permintaan Soekarno dengan mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian membuat barisan santri dan masa penduduk Surabaya berduyun– duyun tanpa rasa takut melawan sekutu di Surabaya. Gema resolusi jihad yang didukung oleh semangat spiritual keagamaan membuat Indonesia berani mati.

Harun dan teman- teman santrinya bergabung untuk melawan sekutu. Sari yang meninggalkan pesan cinta dalam saputangan putih, sangat berat melepas suaminya untuk ikut berperang.

Di Jombang, Sarinah membantu barisan santri perempuan merawat korban perang dan mempersiapkan ransum. Barisan laskar santri pulang dalam beberapa truk ke Tebuireng. KH Hasyim Asy’ari menyambut kedatangan santri- santrinya yang gagah berani..tetapi air mata mengambang di matanya yang nanar.

Foto

Video